Inilah kisah nyata seorang laki-laki yang harus kehilangan kekasih hatinya, Yap, cewek ini adalah kekasih yang sangat sempurna, namanya Anggun. Kita berpacaran sudah hampir 2 tahun lamanya. Kalau boleh jujur, Anggun umurnya lebih tua 2 tahun dari gua. Tapi, umur bukanlah penghalang bagi kita. Yang penting kita saling berkomitmen untuk bersama.
ADVERTISEMENT. Dalam psikologi kita mengenal 5 tahapan kehilangan atau kesedihan dari Kubler Ross yang lebih dikenal dengan "5 Stage Of Grief" yang terdiri dari denial (menyangkal), anger (marah), bargaining (menawar), depression (depresi), dan terakhir acceptance (menerima). Kehilangan baik karena kematian maupun hanya karena perpisahan
Foto: Unsplash/Marija Zaric. Kata-kata semangat untuk orang yang kehilangan orang tersayang dapat kamu sampaikan kepada sahabatmu atau bahkan pada dirimu sendiri untuk menguatkan hati. Kehilangan adalah hal yang pasti dialami setiap orang. Kita pasti akan merasa sedih dan tidak rela saat kehilangan seseorang yang kita cintai.
1. "Jika orang yang kita cintai diambil dari kita, cara agar mereka tetap hidup adalah dengan tidak pernah berhenti mencintai mereka." - The Crow. 2. "Orang yang kita cintai tidak pernah benar-benar meninggalkan kita. Ada hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh kematian." - Jack Thorne. 3. "Ada kesucian dalam air mata.
Jakarta - Kata-kata sedih saat kehilangan seseorang terkadang bisa membuatmu lebih tegar. Coba jadikan motivasi agar hidup tidak terus terpuruk. Kehilang seseorang yang dicintai memang tidak pernah mudah. Namun hidup harus terus berlanjut dan jangan terus terpuruk di dalamnya.
Terkadang orang bisa mengalami satu fase dan lainnya bergantian sebagai cara berdamai dengan kesedihan. Berikut ini kelima tahapan kesedihan: 1. Menyangkal dan mengisolasi diri. Reaksi awal yang kerap muncul ketika mengalami kehilangan seseorang yang disayangi adalah menyangkal realita. Orang kerap berpikir bahwa ini sebenarnya tidak terjadi.
Sumber ilustrasi: Unsplash. Di Bojong Herang, sebuah desa yang tersembunyi di rerimbunan pepohonan dan heningnya waktu, hidup seorang ibu tua bernama Fatimah. Setiap langkahnya diiringi bayang-bayang kehilangan yang mendalam, seiring langit senja yang membungkus rumah kecilnya dengan kehampaan. Anak lelakinya, Ahmad, telah meninggalkan pelukan
5HlC.