- This house in the Indonesian city of Salatiga was designed with multiple funnels on its roof to echo the area's mountainous topography. Pinterest. Aujourd'hui. Explorer. Lorsque les résultats de saisie automatique sont disponibles, utilisez les flèches Haut et Bas pour parcourir et la touche Entrée pour sélectionner. Pour les
coba- coba gonzo is a weblog devoted to the future of design, tracking the innovations in technology, practices and materials that are pushing architecture, interior, product design and urbanism towards a smarter and more sustainable future. coba - coba gonzo was started by Jakarta based research architect Budi Pradono as a forum in which to investigate emerging
以前Budiさんについては建物も紹介しました 6月 12, 2019 Review_Dancing Mountain House インドネシア建築 Bintaroってどこ? Bintaroというのは、ジャカルタ郊外にある住宅地の名前である。南ジャカルタだが、南タンゲランにも近い、という感じだ。 1979年か
Dancingmountain house reprinted from Budi Pradono Architects bamboo house from SCIENCE 123B at Spanish Fort High Sch. Study Resources. Main Menu; by School; Dancing mountain house reprinted from budi pradono. School Spanish Fort High Sch; Course Title SCIENCE 123B; Uploaded By CorporalMetal2522.
esignthinking yang dilakukan oleh Budi Pradono dalam proses desain Hotel U Janevalla. Ragam akulturasi arsitektur lokal dan modern pada bangunan Dancing Mountain House di Salatiga. Ragam transformasi arsitektural bentuk hunian pasca bencana : studi kasus hunian tetap Desa di Pagerjurang dan di Desa Ngibikan
Indonesianarchitects who triumphed abroad Rj Pur. March 15, 2019 triumphed abroad
Budifirst proposed this idea in an exhibition "The Atlas of the Unbuilt World" at the Bartlett School of Architecture in London in 2013. In his conversation with the Jakarta Globe before the opening on Friday (07/10), Budi said future houses will not only serve as shelters, but also as tools of self-expression.
Thishouse in the Indonesian city of Salatiga was designed with multiple funnels on its roof to echo the area's mountainous topography Dancing Mountain House Architects: Budi Pradono Location: Java,
G5LfAS. HomeSitesAuthoritiesCollectionsHomeSitesAuthoritiesCollectionsSearch
0% found this document useful 0 votes439 views11 pagesDescriptionAnalisis Dancing Mountain HouseCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes439 views11 pagesAnalisis Dancing Mountain HouseJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Melalui proyek residensi Dancing Mountain House atau P House, arsitek kenamaan Indonesia Budi Pradono BPA-Budi Pradono Architects merefleksikan sensasi kebaikan hidup yang memeluk alam sekitar. Kreasi unik dari P House ini berhasil meraih penghargaan prestisius dari AAA Arcasia Award for Architecture 2016. Bertempat di Hongkong Convention and Exhibition Centre, Wanchai, Hongkong pada 29 September 2016, penghargaan diberikan kepada Budi untuk kriteria proyek residensi. Arcasia sendiri merupakan Dewan Arsitek Regional Asia, yaitu institusi yang dibentuk oleh 19 organisasi arsitek se-Asia, dari Tiongkok sampai Pakistan. Indonesia menjadi anggota tetapnya, diwakili oleh IAI Ikatan Arsitek Indonesia. Salah satu misi dari Arcasia dalam memberikan penghargaan adalah mempromosikan peran arsitektur di masyarakat, dan ini sesuai dengan spirit yang dihembuskan oleh Dancing Mountain House. Rumah keluarga yang terletak di Salatiga, Jawa Tengah ini selesai dibangun pada tahun 2014 dengan bantuan komunitas penduduk desa setempat. “Saya memilih untuk menggunakan metode merancang yang sesuai dengan kemampuan masyarakat setempat,” ujar Budi Pradono. Ia menambahkan, “Konstruksinya berbahan dasar bambu dengan atap rumah yang “meminjam” bentuk-bentuk puncak gunung yang mengelilingi kota dan pedesaan Salatiga, yakni Merapi, Telomoyo, Tidar, dan Andong.” Spirit tradisional dari para tukang otodidak yang terbiasa membangun rumah-rumah desa bertautan dengan pengetahuan arsitektural yang mumpuni dari seorang Budi Pradono. Hasilnya adalah perpaduan menawan antara material tradisional seperti bambu dan batu kali dengan sentuhan desain modern yang berlumur sofistikasi. Ruang-ruang rumah dibuat tidak bersekat borderless home dengan area sentral berupa ruang keluarga yang sekaligus juga menjadi ruang makan utama. Material-material di rumah lama yang ditransformasikan ke rumah baru, yang senantiasa menyuplai memori sarat intimasi dan romantika. Budi mendedikasikan rumah ini untuk almarhum ayahnya yang seorang pendidik dan pengajar di sebuah universitas lokal di Salatiga. Selain membangun ingatan kolektif bagi keluarga besarnya, Budi juga menggagas perpustakaan kecil untuk umum peninggalan ayahnya di kompleks rumah tersebut, yang bisa diakses oleh masyarakat setempat. Ruang-ruang rumah dibuat tidak bersekat borderless home dengan area sentral berupa ruang keluarga yang sekaligus juga menjadi ruang makan utama. Material-material di rumah lama yang ditransformasikan ke rumah baru, yang senantiasa menyuplai memori sarat intimasi dan romantika.